Rabu, 27 Maret 2013

assesing young learners

Assessing Young Learners The terms evaluation, assessment, and testing are often confused and used interchangeably. Evaluation is the process of collecting relevant information to determine the successfull of a program. Assessment is all methods used to collect information about children knowledge. Testing is one of the procedures that can be used to assess a child’s performance. The assessment tools advocated in this article are based on communicative language learning, task-based learning, appropriateness for children, authenticity, learning training, learning autonomy, and critical reflection. The task don’t create anxiety or other negative feelings. Assessment may be seen as a fun thing to do. Assessment has many purposes : to monitor and aid the children’s progress, to provide children with evidence of their progress and enhance motivation, to monitor your performance and plan future work, and to provide information for parents, colleagues, and school authorities. Skill and attitudes should be assessed is skill development ( listening, speaking, reading, writing, and integrated skills), learning how to learn (help children develop useful learning habits), attitudes, behavioral and social skills. There are many methods about how do we assess children: portfolio assessment, structured assessment activities/tasks, projects, self-assessment, peer-assessment, traditional tests, learner-developed assessment tasks, take-home tasks, observation, and conferencing. The proposed assessment methods are different from teaching activities in the following ways: aims (to check children’s language learning progress), measurable results ( measurable evidence of each individual child’s language development), assessment criteria ( defining what the children should be able to do in order to demonstrate their grasp of the particular area assessed), children’s predisposition towards the activity, timing ( specific times during the learning process), children’s participation (give information on the performance and ability of every child in the class), record keeping/learner profiling ( children’s performance in a assessment task is recorded and kept on file. Feedback can be given an a variety of ways : individually to each child, to groups of children, or to the whole class. As a teacher, .this article can help you, we can choose some kind of assessment to help you assessing your children. Not the assessment compatible, so you must choose the assessment based on activity the children’s and the lessons. Assessment, on the other hand, although an integral part of teaching that should reflect and complement the methodologies used in class, has not developed in the same way.

teori intelegensi ganda gardner

TEORI INTELIGENSI GANDA MENURUT GARDNER Teori ini ditemukan dan dikembangkan oleh Howard Gardner, seorang ahli psikologi perkembangan dan profesor pendidikan dari Graduate Shool of Education Harvard University, Amerika Serikat. Gardner mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata (1983;1993) Inteligensi memuat kemampuan untuk memecahkan persoalan yang nyata dalam situasi yang beracam-macam. Menurut Gardner hal ini sangat penting karena seseorang baru sungguh berinteligensi tinggi bila dia dapat menyelesaikan persoalan dalam hidup yang nyata, bukan hanya dalam teori. Semakin tinggi inteligensinya bila ia dapat memecahkan persoalan dalam hidup nyata dan situasi yang bermacam-macam, situasi hidup yang sungguh kompleks. Maka, untuk mengerti inteligensi seseorang yang menonjol perlu dilihat bagaimana orang itu menghadapi persoalan nyata dalam hidup, bukan hanya dengan test di atas meja. Gardner membedakan antara inteligensi lama yang diukur dengan IQ dan inteligensi ganda yang ia temukan. Menurut Gardner, inteligensi seseorang bukan dapat hanya diukur dengan test tertulis, melainkan lebih cocok dengan cara bagaimana orang itu memecahkan persoalan dalam hidup nyata; inteligensi seseorang dapat dikembangkan melalui pendidikan, dan inteligensi itu banyak jumlahnya. Ada 9 inteligensi yang diterima, yaitu: 1 Inteligensi linguistik (linguistic intelligence) 2 Inteligensi matematika-logis (logical –mathematical intelligence) 3 Inteligensi ruang (spatial intelligence) 4 Inteligensi kinestetik-badani (bodily-kinesthetic intelligence) 5 Inteligensi musikal (musical intelligence) 6 Inteligensi interpersonal (interpersonal intelligence) 7 Inteligensi intrapersonal (intrapersonal intelligence) 8 Inteligensi lingkungan / naturalis (naturalist intelligence) 9 Inteligensi eksistensial (existential intelligence)

kakiku

KAKI ANDA BERMASALAH? . Ada apa dengan kaki? Kaki bau? Atau kaki pecah-pecah? Banyak para perempuan mengeluhkan permasalahan-permasalahn di atas pada kakinya. Kalau tidak karena bau pada kakinya, telapak kakinya mengalami pecah-pecah. Nah, sebelum kita mencoba mengatasinya, terlebih dahulu kita harus tahu penyebabnya. Mari kita sama-sama menyimak dengan seksama Bau pada kaki disebabkan karena kondisi kaki yang lembab sehingga terjadi pembusukan oleh bakteri (Kartini, Okt 2002: 102). Hal ini biasa terjadi pada perempuan yang bekerja di dalam ruangan tertutup dan diharuskan untuk selalu memakai sepatu tertutup. Lama kelamaan kaki akan berkeringat karena sirkulasi udara kurang lancar. Apabila hal ini dibiarkan saja akan membuat kaki Anda berbau tak sedap. Berikut ini beberapa tips mengurangi bau kaki Anda…  Bawalah sandal jepit atau minimal sandal terbuka ke tempat Anda bekerja.  Saat Anda merasa kaki Anda mulai berkeringat, bukalah sepatu Anda.  Pakailah sandal yang Anda bawa tadi.  Angin-anginkan kaki Anda selama 10-15 menit sampai kaki Anda terasa kering kembali.Hal itu akan membuat pori-pori kulit kaki Anda dapat bernapas dengan lancar.  Pakailah sepatu Anda kembali dan ulangi lagi tips diatas jika kaki Anda terasa mulai berkeringat kembali. Nah,,selain masalah bau pada kaki, ada masalah lain pada kaki yang sering dikeluhkan yaitu kaki pecah-pecah. Walaupun kita bisa menutupnya dengan menggunakan sepatu tertutup tetapi hal itu bisa membuat kaki kita kurang dapat bernapas dengan lancar. Kita juga menjadi enggan menggunakan sandal atau sepatu terbuka di tempat umum. Apa sih penyebabnya?? Kaki kering memang cenderung akan pecah-pecah karena tertekan berat badan kita. Hal ini disebut trauma pada kaki. Untuk meringankan beban kaki, sering-seringlah membuka sepatu dan berjalan tanpa alas kaki bila Anda sempat. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan getah pepaya (ujung tangkai daun pepaya dan buah pepaya yang masih muda). Mari,,kita ikuti tips berikut ini :  Iris buah pepaya yang masih muda sehingga mengeluarkan getah  Gosok-gosokkan getah pepaya tersebut pada daerah kaki yang pecah-pecah. Kaki dalam keadaan kering.  Diamkan selama 5-10 menit.  Cucilah kaki dengan air bersih dan keringkan dengan handuk kering.  Kaki yang pecah-pecah akan mulus kembali. Semoga berbagai tips di atas berguna bagi Anda..terimakasi..... 